DIAKON
KWALIFIKASI ALKITAB
- I Timotius 3:8-13
- Kisah 6:1-8; 8:5-26;
21:8
PENTINGNYA JABATAN INI
Dalam kisah pemilihan kepada ketujuh diakon pada gereja
zaman rasul. Sebagai mana yang tercatat dalam Kitab Suci, bahwa diakon-diakon
itu telah dipilih dan diurapai mengadakan ‘urusan’ jemaat.
Tetapi panggilan kepada jabatan diakon ini termasuk lebih
daripada mengatur urusan masyarakat Kristen yang bertumbuh cepat.
Diakon itu berada dalam bagian yang penting dalam
pekerjaan Allah memerlukan kwalifikasi tetapi agak kurang sedikit dari seorang
ketua.
PENGURAPAN
Seorang diakon yang baru diangkat tidak dapat menjalankan
tugasnya sampai ia sudah dikhususkan melalui seorang pendeta yang diurapi yang
memiliki surat keterangan dari daerah.
Jikalau ia sudah pernah diurapi sebagai diakon dan tetap
mempertahankan keanggotaannya maka tidak perlu lagi ia diurapi lagi walaupun ia
sudah pindah ke jemaat lain. Apabila waktu bertugasnya sudah lewat maka ia
harus dipilih kembali jikalau ia bekerja lagi sebagai diakon.
Demikian pula seorang yang sudah diurapi sebagai ketua
dan dipilih menjadi diakon, maka tidak perlu lagi ia diurapi sebagai diakon,
sebab pengurapannya sebagai ketua sudah mencakup jabatan ini.
KEWAJIBAN DIAKON
Kewajiban diakon
dapat dibagi dalam beberapa hal berikut ini:
- Pelayanan
Kebaktian
- Menjaga
harta milik gereja
- Perlawatan
- Baptisan
- Perjamuan
- Penerima
tamu
PELAYANAN KEBAKTIAN
Ellen G. White pernah menuliskan ‘kita tidak memperoleh
seperseratus bagian dari berkat yang harus kita peroleh dari berhimpun bersama-sama
untuk menyembah Allah.’ 6T 362. Dalam terang pernyataan itu semua yang
mempunyai tanggung jawab berhasilnya pelayanan ini harus bekerja dengan
sungguh-sungguh. Diakon memegang peranan yang penting dalam menjadikan
pelayanan itu berhasil. Disini ada beberapa pokok pertimbangan:
- Menerima
persembahan
Walaupun bentuk
mengumpulkan persembahan ada bermacam-macam cara, tetapi dibahwa ini ada cara
yang diusulkan. Pada waktu dimintakan untuk mengumpulkan persembahan, maka
diakon akan berdiri pada posisi mereka jikalau mereka mengikuti rencana duduk
dimuka, atau datang kedepan bersama-sama. Ketua yang mengadakan panggilan
mengumpulkan persembahan tidak perlu berkata, ‘mohon diakon untuk berdiri’.
Atau para diakon datang ke depan untuk mengumpulkan persembahan pagi ini.
Gereja-gereja yang besar harus menyediakan suatu rencana dana yang distensil
bagi jemaat yang menunjukkan posisi dengan memakai nomor dimana diakon akan
ditempatkan. Sering pula diadakan latihan, khususnya waktu pelantikan diakon
yang baru pada tanggung jawab mereka itu.
- Pada
waktu mengumpulkan persembahan, maka diakon-diakon harus berbaris dengan
berdua-dua pada saat pundi-pundi dijalankan. Peganglah pundi-pundi
persembahan dengan hati-hati, pegang dengan kedua tangan.
- Pada
Waktu persembahan itu telah diterima, tunggulah di bagian belakang gereja
sampai seluruh jemaat berdiri dan mulai menyanyi nyanyian pujian atau lagu
lain yang cocok. Berjalanlah kedepan, tetap berbaris berdua satu sama lain
dan mengambil posisi yang sudah ditentukan dihadapan mimbar pada saat
ketua melangkah maju ke depan untuk mempersembahkan doa penyerahan.
- Para
diakon harus menghitung uang persembahan itu, dan ditulis jumlahnya pada
secarik kertas sesudah ditandatangani oleh kepala diakon dan
menyerahkannya kepada bendahara sidang. Bendahara akan memberikan kwitansi
itu kepada diakon sejumlah uang yang diterimanya. Gunakanlah cukup banyak
diakon untuk tugas ini supaya cepat selesai. Ini sangat menolong
bendahara. Dibeberapa gereja satu atau dua orang diakon langsung
memasukkan uang itu ke Bank. Seringkali gereja itu mempunyai simpanan
dalam ruangan tertentu untuk menyimpan uang itu dalam gereja. Janganlah
bendahara atau diakon menyimpan uang itu dirumahnya.
- Selalu
siap sedia membantu apa saja yang dimintakan dalam pelayanan kebaktian.
Kadang-kadang ada hal-hal yang mendadak untuk dilakukan oleh diakon.
Jumlah diakon yang termasuk tiap urutan akan ditentukan oleh besarnya
jemaat dan susunan bangku atau tempat duduk. Bagi gereja yang kecil ini
merupakan tugas yang kelihatannya sederhana saja; Menyesal sekali banyak
kali digereja yang kecil itu cara susunannya sangat kurang baik.
MENJAGA HARTA MILIK GEREJA
Pemeliharaan terhadap milik gereja baik dihalaman dan
sekitarnya termasuk bangunannya, memberikan suatu kesaksian langsung bukan saja
bagi mereka yang memasuki ruangan itu tetapi juga pada masyarakat umum. Jauh
lebih banyak orang yang berbakti di dalamnya mungkin saja lebih menarik
perhatian mereka. Dari pandangan luar. Suatu halaman yang tidak dipelihara,
penuh dengan rumput, atau tidak dipotong dengan baik, akan memberikan kesan
yang tidak menyenangkan. Diakon yang bangga dengan gerejanya dan mengenal
gereja itu sebagai suatu kesaksian langsung, akan tidak membiarkan hal yang
buruk itu terjadi. Perhatiannya terhadap harta milik gereja mencakup hal-hal
seperti berikut ini:
- Memperhatikan
pekerjaan janitor mengetahui dengan pasti bahwa gereja itu termasuk
halaman, dipelihara baik. Diakon boleh mengatur waktu untuk semua anggota
bekerja bersama-sama dari waktu ke waktu.
- Melihat
kalau ada perbaikan seperti jendela, pipa ledeng, selalu dalam keadaan
baik.
- Memberikan
usulan kepada komite sidang atau keuangan untuk perbaikan-perbaikan besar
yang perlu diadakan.
- Perhatikan
pemeliharaan dan penyaluran buku nyanyian gereja (Lagu Sion).
- Menempatkan
envelop persembahan pada tempat yang cocok.
- Mengatur
alat-alat mimbar pada posisi yang tepat periksa alat pengeras suara, dan
segala sesuatu teratur dalam pelayanan kebaktian.
- Membuka
pintu gedung gereja sebelum ada kumpulan yang teratur, dan menutup pintu
sesudah selesai kebaktian.
- Memeriksa
ventilasi dan pemanasan.
- Mengatur
penerangan yang baik.
- Melihat
seluruh persiapan sudah lengkap dan termasuk kamar kecil diatur baik.
- Menolong
suasana selalu penuh hikmat.
PELAYANAN BAPTISAN
Sebelum Baptisan:
- Hendaklah
tempat baptisan itu bersih dan diisi air dalam jumlah yang tepat.
- Bekerja
sama dengan para diakones agar ruangan tukar pakaian disiapkan dengan
sebaiknya. Sediakan layar pemisah untuk tukar pakaian kalau tidak ada
tempat tukar pakaian.
- Membantu
para calon mengambil jubah mereka. Suatu roh persahabatan dan siap
menolong pada saat ini dapat memberikan satu dorongan bagi para calon yang
masih merasa asing dengan jemaat. Tuntunlah mereka untuk masuk dan kelur
dari dalam air.
Selama Baptisan:
- Membantu
Pendeta kalau sewaktu perlu pertolongan.
- Harus
diketahui bahwa tidak ada microphone atau alat listrik yang lain yang
dekat dengan air sebab ini berbahaya.
Sesudah Baptisan:
- Kosongkan
tempat baptisan dan bersihkan.
- Gantungkanlah
jubah-jubah itu supaya kering.
- Jikalau
ada persoalan yang terjadi pada saat diadakan baptisan, rencanakanlah
untuk memperbaiki apa yang salah untuk persiapan baptisan berikutnya.
PERJAMUAN
Banyaknya diakon pada tiap urutan ditentukan oleh
besarnya anggota jemaat dan pengaturan bangku. Untuk jemaat-jemaat yang
jumlahnya hanya sedikit kelihatannya pekerjaan ini sangat sederhana dijalankan.
Sangat disesalkan sebab ternyata banyak kali di gereja-gereja yang kecil itulah
yang mempunyai acara yang tidak teratur dan kurang menarik. Mereka yang bertugas
pada upacara perjamuan, sangat penting mengetahui tugas-tugas itu serta
bagaimana menjalankannya. Pelayanan ini haruslah menjadi suatu pengalaman yang
besar bagi para peserta atau yang mengambil bagian, dan segala sesuatu haruslah
dijalankan sebaik-baiknya. Sebelum tiba upacara perjamuan itu diadakan maka
perlu diadakan latihan. Harus ada hubungan kerja sama yang baik dengan kepala
diakones sebagai yang bertanggung jawab menyediakan alat-alat perjamuan.
- Aturlah
meja perjamuan itu berada pada posisi yang tepat termasuk kursi-kursi
untuk Pendeta dan yang mengambil bahagian bersama ketua-ketua. Kemungkinan
para diakones lebih suka mengatur meja perjamuan di satu ruangan tertentu
kemudian para diakon yang akan membawa masuk sebelum upacara dimulai. Atau
boleh juga mereka mengatur sebelum anggota-anggota tiba di gereja dan
menutup meja itu dengan kain putih sampai tiba acara itu dimulai.
- Menerima
baki dari ketua diakon, serta membagikan kepada anggota-anggota, kemudian
mengembalikan baki itu kepada ketua-ketua. Biasanya pendeta yang mengatur
cara berjalan, waktu untuk berdiri dan duduk, dan juga bagaimana caranya
mengadakan pelayanan. Baki haruslah dipegang dengan kedua tangan.
- Jikalau
perlu dikumpulkan persembahan untuk orang miskin sebagaimana biasanya, maka
perlu dipersiapkan pundi-pundi pada waktu yang tepat. Dibeberapa gereja
persembahan itu dipungut dimuka pintu gereja sesudah upacara itu selesai.
Dalam keadaan seperti ini, haruslah diatur posisi yang baik bagaimana cara
memegang pundi-pundi.
- Sesudah
upacara perjamuan itu selesai tempatkanlah alat-alat perjamuan itu pada
posisi semula. Bantulah para diakones membawa baki dan gelas ke tempat
cuci.
- Bantulah
Pendeta dan ketua-ketua dalam pelayanan perjamuan bagi mereka yang lanjut
usia.
UPACARA KERENDAHAN HATI
Sebagaimana halnya dengan upacara perjamuan, perlu ada
kerja sama yang erat diantara kepala diakon dan kepada diakones.
- Aturlah
agar supaya ruangan tempat membasuh kaki untuk pria dan wanita itu tetap
bersih, kursi diatur baik, juga ember, air, handuk, baskom, dan sabun
cuci, sudah disediakan.
- Tumpahkanlah
air itu pada tiap baskom para peserta perjamuan.
- Bersihkan
ember, baskom, dan ruangan untuk pria dan wanita, sesudah upacara selesai
kemudian handuk dikumpulkan untuk diserahkan kepada para diakones untuk
dicuci.
PENERIMA TAMU
Tugas-tugas penerima tamu:
- Ingatlah
bahwa pekerjaan menerima tamu adalah yang paling penting dan melalui cara
inilah kesan pertama dan kadang-kadang kesan terakhir yang diberikan
gereja kepada para tamu.
- Selalu
berpakaian rapi dan bertindak dalam cara yang benar.
- Cobalah
gunakan nama orang kalau mungkin dan kalau ada pengunjung daftarkanlah
nama-nama itu dengan seseorang yang boleh mengadakan lawatan tindak
lanjut.
- Biasakanlah
pengunjung/tamu dengan fasilitas Gereja dan tunjukkan pada mereka dimana
kelas yang baik untuk mereka hadiri.
- Jikalau
ada acara makan bersama dalam gereja pada hari sabat itu, undanglah para
tamu untuk hadir dan tunjukkan pada mereka tempat tersebut.
- Gunakanlah
suatu kebiasaan bersahabat dan selalu menyambut orang dengan senyum.
- Tunjukkanlah
perhatian khusus bagi mereka yang ‘kelihatannya tidak ramah’ dengan
mencoba menolong mereka merasa disambut datang ke gereja.
Secara umum tugas
Ketua Diakon / Wakil/Diakon
1.
Menjaga agar
kebaktian gereja berjalan dengan lancar.
2.
Bertugas dalam
mengawasi pelayanan diakon di setiap kebaktian
3.
Menjaga setiap
asset gereja
4.
Mencatat dan
menyimpan asset gereja dengan baik.
5.
Melaporkan secara
berkala asset gereja kepada majelis jemaat
6.
Sebagai
koordinator perlawantan kepada anggota yang tidak hadir karena sakit dan lain
sebagainya.
7.
Coordinator acara
Perjamuan Kudus
8.
Pengganti ketua
jemaat, jika ketua berhalangan.
9.
Mempersiapkan,
Mengatur serta membereskan peralatan gereja yang dipakai kebaktian
10.
Membuat schedule
pelayanan diakon setiap triwulan
11.
Menyambut
tamu-tamu setiap sabatnya
DIAKONES
PERSYARATAN ALKITAB
Kaum wanita di jemaat dipilih
sebagai diakones dipanggil sebagi maksud istimewa dan tanggungjawab yang
penting.tugas mereka yang begitu erat dengan pekerjaan yang berhubungan denga
keanggotaan gereja, khususnya menolong anggota pada waktu ditimpa sakit maupun
membutuhkan pertolongan. Mereka haaruslah oran gyang terhormat, percaya dalam
segala hal. 1Tim 3:11. Dala segi lahiriah baik cara berpakaian maka mereka
harus menjadi teladan dalam pergaulan dan kesopanan sesuai dengan kesukaan
Allah. Demikianlah juga segala perempuan hendaklah berdandan dengan pantas.
(Pasal 2:9). Komentar Ellen G.White pada ayat ini mengatakan “Ia melarang cara
mempamerkan cara berpakaian dengan car yang terlalu menyolok, setiap potongan
yang menarik perhatian pada pemakai akan membangkitkan gairah, dan yang
kelebihan adalah cara yang dilarang oleh firman Allah. MH 287.
Pengaruh seorang diakones yang
rohani didalam suatu jemaat lebih banyak pengaruhnya kepada seluruh anggota
dengan memiliki sifat yang benar dari kasih dan pelayanan dan kehidupan yang
patut dicontohi.
KOMITE DIAKONES
Di gereja yang besar
tanggung jawab diakones mencakup mengatur dan merencanakan. Mereka harus
dibentuk dalam suatu bentuk komite diakones, dengan mengadakan rapat teratur tiap
kwartal. Dalam ini, dapat dibahas tugas dan pekerjaan yang umum. Hal – hal yang
membutuhkan perhatian khusus boleh diajukan kepada komite sidang.
Lima komite
tetap dari diakones antara lain:
- Baptisan
- Perjamuan
- Belasungkawa
- Ruangan Ibu
- Perlawatan
Jelaslah
bahwa ada hal hal yang khusus dimana seseorang boleh memiliki dua tanggung
jawab. Digereja yang kecil tugas ini dirangkap oleh beberapa orang saja.
Digereja yang lebih besar perlu ada putaran tugas secara rutin diantara majelis
diakones agar supaya tidak ada yang perlu dibebani.
BAPTISAN
Baptisan
dan sikap ramah yang ditujukkan oleh diakones kepada wanita yang akan dibabtis
memberikan arti yang sangat penting bagi mereka. Seringkali mereka belum
terlalu mengenal anggota-anggota dan merasa takut serta malu menuju ke air
baptisan. Diakones akan membantu hal-hal seperti berikut ini :
- Kepada diakones
memperoleh informasi dari Pendeta berapa banyak dari mereka yang
akan dibaptis baik pria maupun wanita, juga jumlah anak anak, agar dapat
menyediakan jubah dengan ukuran yang cocok. Handuk dan sapu tangan juga
boleh disediakan para calon yang tidak memilikinya. Periksa juga kalau
dibutuhkan gayung.
- Kepala diakones harus memeriksa dan mengetahui
dengan pasti agar ruangan itu sudah disediakan oleh diakon.
Kalau
ruangan itu disediakan untuk orang-orang tertentu maka perlu disediakan tirai
pemisah.
- Sambutlah para calon baptisan, tutunlah mereka ke
tempat tukar pakaian, dengan ukuran jubah yang cocok.
- Bantulah para calon masuk dan keluar dari air.
- Bantulah mereka yang dibaptis menanggalkan jubah
mereka yang sudah basah.
- Sesudah upacara baptisan selesai, pakaian jubah
dan tirai dikumpulkan disuatu ruangan. Perlu dijaga baik – baik agar jubah
jubah itu tetap terpelihara baik.
- Kalau upacara baptisan itu diadakan dialam terbuka, maka para diakones harus
siapkan kain tebal untuk membungkus mereka waktu keluar dari air baptisan.
PERJAMUAN
Sediakanlah
meja perjamuan. Ini boleh disediakan dikamar samping kemudian meja itu diangkat
oleh para diakon dibawa masuk kedalam ruangan gereja sebelum upacara itu
dimulai ataupun boleh juga ditempat tertentu didepan menghadap hadirin. Meja
itu harus ditutup dengan kain putih yang bersih. Kepala diakones harus
menyeiakan cukup roti dan anggur. Bila
dibutuhkan lebih banyak baki, harus memohon dari komite sidang untuk membeli
lebih banyak untuk persiapan upacara perjamuan mendatang. Pada waktu upacara itu mulai maka diakones
membuka tutup meja itu kemudian menutup kembali pada waktu upacara itu selesai.
Mereka yang mengambil bahagian harus memakai pakaian yang sama warnanya. Susunan cara berjalan dan dimana mereka duduk
biasanya diatur oleh Pendeta.
Sebelum
upacara perjamuan :
- Sediakan alat – alat perjamuan.
- Siapkan meja perjamuan
- Meja itu disiapkan pada waktu para diakon
mengadakan praktek perjamuan. Anggur ditumpahkan dan roti di tempatkan
dalam baki diluar gereja.
- Pecahkan semua roti itu kecuali beberapa
potongan saja yang nanti akan dipecahkan oleh pendeta dan ketua selama
pelayanan.
- Tentukan berapa potong roti dan gelas kecil – kecil
yang perlu disiapkan untuk tiap kwartal pada persiapan perjamuan.
- Tutuplah meja itu didipan gereja dengan kain
putih pada waktu diakon sudah selesaikan tugas mereka. Letakkan alat alat
itu diatas meja.
UPACARA KERENDAHAN HATI
Semua
persiapan diletakkan diatas meja.
1.
Menuntun wanita wanita merasakan arti rohani yang
dalam melalui upacara – upacara ini.
2.
Perhatikanlah agar semua bahan yang perlu sudah siap
untuk pelayanan yang penting.
3.
Layani para wanita dengan air bersih dan handuk bersih
bila dibutuhkan
4.
Bantulah wanita – wanita dimuka pintu mencarikan teman
untuk mereka bila mereka tidak menemukannya.
Sesudah
upacara perjamuan :
1.
Sediakn alat alat perjamuan untu Pendeta/ Ketua bagi
pelayanan yang sudah lanjut usia.
2.
Tempatkanlah anggur yang sisa dan roti yang sudah
didoakan dalam suatu tempat dan berikan kepada kepala diakon supaya dapat
diatur /membuang dengan baik.
3.
Jagalah handuk
– handuk yagn dicuci. Hal ini harus dilakukan sesudah matahari masuk pada hari
Sabtu malam supaya tidak melapuk.
4.
Bersihkanlah semua alat – alat perjamuan dan simpan
untuk perjamuan berikut.
ROTI PERJAMUAN
2 Mangkuk
tepung yang baik
½
t. garam (t adalah sendok the )
7
t minyak tumbuh – tumbuhan murni
8
t air dingin
Tambahkan
garam kedalam minyak dalam sebuah mangkuk, dan tuangkan dalam air dengan
perlahan – lahan aduk terus sampai menjadi tebal dan putih (emulsi sementara).
Tuangkan tepung itu seluruhnya sekaligus, dan campur menjadi satu adonan.
Alihkan keatas papan dan campur adonan itu, balikkan dan begitu seterusnya agar
tidak masuk angin, dan tekan dengan palu yang terbuat dari kayu sampai agak
elastis dan ini berlangsung selama 5 atau 6 menit. Gulung setebal kerak pastel
dan buatlah dengan menggunakan pisau tumpul sebesar 4 persegi. Letakkan didalam
tempat bakar roti, dan bakarlah didalam oven yang panasnya sedang. Jangan
sampai terlalu lama di dalam oven, cukup berwarna coklat maka baunya agak
tajam.
SARI BUAH ANGGUR PEMAKAMAN/ KEDUKAAN
Sediakan
sari buah anggur untuk acara. Haruslah mutu yang baik.
- Kalau tidak ada yang ditugaskan maka kepala
diakones berkewajiban mengirimkan bunga atas nama jemaat bagi keluarga
yang ditimpa kedukaan.
- Diakones – diakones menyediakan pula makanan bagi
keluarga yang berduka pada hari pemakaman. Tentukan/kira – kirakan anggota
keluarga yang diharapkan hadir, agar makanan itu cukup. Juga perlu
disediakan waktu yang tepat untuk membawa makanan tersebut. Selama masa
kedukaan ini, para diakon dan diakones harus mengunjugi keluarga sebagai
mewakili jemaat.
- Kirimlah kartu perasaan simpati mewakili seluruh
anggota jemaat.
RUANGAN IBU
- Bantulah ibu – ibu yang ada bayi kecil
Digereja
yang ada ruangan ibu perlu disiapkan fasilitas yang teratur, bersih dan
tersusun rapi.
- Tolonglah orang tua yang mempunayi anak anak
jikalau mereka membutuhkan pertolongan.
Bersikaplah sopan dan penuh akal budi dalam menanggulangi keributan
anak – anak.
PERLAWATAN
1.
Diakones – diakones akan ikut serta secara aktif dalam
mengatur program perlawatan jemaat. Dimana ada rencana penggembalaan yang
mereka ikuti, bersama diakon, yang melayani sebagai pemimpin unit, yang
bertanggung jawab bagi satu bagian tertentu, dari jemaat yang biasanya menurut
wilayah tertentu, atau kemungkinan satu sub-divisi dari anggota yang diasuh
oleh tua tua sidang. Perlawatan yang terbaik adalah melalui cara berdua- dua.
Boleh saja diakones dengan suaminya, ataupun mengundang wanita yang lain
dijemaat untuk menemaninya.
- Dalam perlawatan mereka, diakones akan
memperhatikan mereka yang sakit, yang dalam kebutuhan, dan kemalangan, dan
bekerja sama dengan diakon dalam tugas ini.. Mereka juga menolong
mengurangi rasa kecewa dan kesunyian.
Kebutuhan khusus yang perlu mereka perhatikan adalah termasuk
menjaga bayi, membersihkan rumah, atau mengatur pengangkutan. Mereka juga
akan memperhatikan kebutuhan anggota-anggota baru. Rencana perlawatan akan
beraneka ragam di jemaat sesuai dengan jumlah dan lingkungan. Tetapi
setiap gereja harus mempunyai rencana ini. Diakones bertanggung jawab,
bersama pendeta, ketua-ketua, dan diakon-diakon, menjalankan program ini.
Dianjurkan supaya setiap rumah dilawat sekurang-kurangnya satu kali dalam
satu kwartal.
- Lawatlah anggota-anggota yang baru di baptis dan
mengundang mereka untuk mengambil bahagian secara aktif di gereja.
- Kirimlah kartu penghargaan kepada pasangan suami
istri yang baru menikah, atau orang lain yang mengalami keberhasilan
sesuatu di dalam masyarakat.
- Memperhatikan orang yang tidak setia lagi ke
gereja secara teratur, dan mendorong mereka untuk kembali.
- Bekerja dengan peminat yang baru di jemaat, dan
bila memungkinkan berikanlah pelajaran Alkitab.
MAKAN BERSAMA PERSEKUTUAN
Kecuali
tanggung jawab ini diberikan kepada orang lain, maka pada makan bersama, para
diakones harus mengatur makanan itu, membersihkan, dan kebutuhan yang lain yang
bisa saja terjadi. Diakon-diakon bertanggung jawab mengatur bangku dan
kursi-kursi.
Secara umum
tugas Ketua Diakones / Wakil/Diakones-diakones
1.
Menjaga agar
kebaktian gereja berjalan dengan lancar.
2.
Bertugas dalam
mengawasi pelayanan diakones di setiap kebaktian
3.
Menjaga setiap
asset gereja
4.
Mencatat dan
menyimpan asset gereja dengan baik.
5.
Melaporkan secara
berkala asset gereja kepada majelis jemaat
6.
Sebagai
koordinator perlawantan kepada anggota yang tidak hadir karena sakit dan lain
sebagainya.
7.
Koordinator acara
Perjamuan Kudus
8.
Mempersiapkan,
Mengatur serta membereskan peralatan gereja yang dipakai kebaktian
9.
Membuat schedule
pelayanan diakones setiap triwulan
10. Menyambut tamu-tamu setiap sabatnya
11. Membuat Roti Perjamuan
12. Membuat indah suasana kebaktian gereja dengan bunga-bunga
atau lain sebagainya