Sunday, April 7, 2013

Pelayanan Diakon & Diakones


DIAKON


KWALIFIKASI ALKITAB

  1. I Timotius 3:8-13
  2. Kisah 6:1-8; 8:5-26; 21:8

PENTINGNYA JABATAN INI

Dalam kisah pemilihan kepada ketujuh diakon pada gereja zaman rasul. Sebagai mana yang tercatat dalam Kitab Suci, bahwa diakon-diakon itu telah dipilih dan diurapai mengadakan ‘urusan’ jemaat.
Tetapi panggilan kepada jabatan diakon ini termasuk lebih daripada mengatur urusan masyarakat Kristen yang bertumbuh cepat.
Diakon itu berada dalam bagian yang penting dalam pekerjaan Allah memerlukan kwalifikasi tetapi agak kurang sedikit dari seorang ketua.

PENGURAPAN

Seorang diakon yang baru diangkat tidak dapat menjalankan tugasnya sampai ia sudah dikhususkan melalui seorang pendeta yang diurapi yang memiliki surat keterangan dari daerah.
Jikalau ia sudah pernah diurapi sebagai diakon dan tetap mempertahankan keanggotaannya maka tidak perlu lagi ia diurapi lagi walaupun ia sudah pindah ke jemaat lain. Apabila waktu bertugasnya sudah lewat maka ia harus dipilih kembali jikalau ia bekerja lagi sebagai diakon.
Demikian pula seorang yang sudah diurapi sebagai ketua dan dipilih menjadi diakon, maka tidak perlu lagi ia diurapi sebagai diakon, sebab pengurapannya sebagai ketua sudah mencakup jabatan ini.

KEWAJIBAN DIAKON

 Kewajiban diakon dapat dibagi dalam beberapa hal berikut ini:
  1. Pelayanan Kebaktian
  2. Menjaga harta milik gereja
  3. Perlawatan
  4. Baptisan
  5. Perjamuan
  6. Penerima tamu

PELAYANAN KEBAKTIAN

Ellen G. White pernah menuliskan ‘kita tidak memperoleh seperseratus bagian dari berkat yang harus kita peroleh dari berhimpun bersama-sama untuk menyembah Allah.’ 6T 362. Dalam terang pernyataan itu semua yang mempunyai tanggung jawab berhasilnya pelayanan ini harus bekerja dengan sungguh-sungguh. Diakon memegang peranan yang penting dalam menjadikan pelayanan itu berhasil. Disini ada beberapa pokok pertimbangan:
  1. Menerima persembahan
Walaupun bentuk mengumpulkan persembahan ada bermacam-macam cara, tetapi dibahwa ini ada cara yang diusulkan. Pada waktu dimintakan untuk mengumpulkan persembahan, maka diakon akan berdiri pada posisi mereka jikalau mereka mengikuti rencana duduk dimuka, atau datang kedepan bersama-sama. Ketua yang mengadakan panggilan mengumpulkan persembahan tidak perlu berkata, ‘mohon diakon untuk berdiri’. Atau para diakon datang ke depan untuk mengumpulkan persembahan pagi ini. Gereja-gereja yang besar harus menyediakan suatu rencana dana yang distensil bagi jemaat yang menunjukkan posisi dengan memakai nomor dimana diakon akan ditempatkan. Sering pula diadakan latihan, khususnya waktu pelantikan diakon yang baru pada tanggung jawab mereka itu.
  1. Pada waktu mengumpulkan persembahan, maka diakon-diakon harus berbaris dengan berdua-dua pada saat pundi-pundi dijalankan. Peganglah pundi-pundi persembahan dengan hati-hati, pegang dengan kedua tangan.
  2. Pada Waktu persembahan itu telah diterima, tunggulah di bagian belakang gereja sampai seluruh jemaat berdiri dan mulai menyanyi nyanyian pujian atau lagu lain yang cocok. Berjalanlah kedepan, tetap berbaris berdua satu sama lain dan mengambil posisi yang sudah ditentukan dihadapan mimbar pada saat ketua melangkah maju ke depan untuk mempersembahkan doa penyerahan.
  3. Para diakon harus menghitung uang persembahan itu, dan ditulis jumlahnya pada secarik kertas sesudah ditandatangani oleh kepala diakon dan menyerahkannya kepada bendahara sidang. Bendahara akan memberikan kwitansi itu kepada diakon sejumlah uang yang diterimanya. Gunakanlah cukup banyak diakon untuk tugas ini supaya cepat selesai. Ini sangat menolong bendahara. Dibeberapa gereja satu atau dua orang diakon langsung memasukkan uang itu ke Bank. Seringkali gereja itu mempunyai simpanan dalam ruangan tertentu untuk menyimpan uang itu dalam gereja. Janganlah bendahara atau diakon menyimpan uang itu dirumahnya.
  4. Selalu siap sedia membantu apa saja yang dimintakan dalam pelayanan kebaktian. Kadang-kadang ada hal-hal yang mendadak untuk dilakukan oleh diakon. Jumlah diakon yang termasuk tiap urutan akan ditentukan oleh besarnya jemaat dan susunan bangku atau tempat duduk. Bagi gereja yang kecil ini merupakan tugas yang kelihatannya sederhana saja; Menyesal sekali banyak kali digereja yang kecil itu cara susunannya sangat kurang baik.

MENJAGA HARTA MILIK GEREJA

Pemeliharaan terhadap milik gereja baik dihalaman dan sekitarnya termasuk bangunannya, memberikan suatu kesaksian langsung bukan saja bagi mereka yang memasuki ruangan itu tetapi juga pada masyarakat umum. Jauh lebih banyak orang yang berbakti di dalamnya mungkin saja lebih menarik perhatian mereka. Dari pandangan luar. Suatu halaman yang tidak dipelihara, penuh dengan rumput, atau tidak dipotong dengan baik, akan memberikan kesan yang tidak menyenangkan. Diakon yang bangga dengan gerejanya dan mengenal gereja itu sebagai suatu kesaksian langsung, akan tidak membiarkan hal yang buruk itu terjadi. Perhatiannya terhadap harta milik gereja mencakup hal-hal seperti berikut ini:
  1. Memperhatikan pekerjaan janitor mengetahui dengan pasti bahwa gereja itu termasuk halaman, dipelihara baik. Diakon boleh mengatur waktu untuk semua anggota bekerja bersama-sama dari waktu ke waktu.
  2. Melihat kalau ada perbaikan seperti jendela, pipa ledeng, selalu dalam keadaan baik.
  3. Memberikan usulan kepada komite sidang atau keuangan untuk perbaikan-perbaikan besar yang perlu diadakan.
  4. Perhatikan pemeliharaan dan penyaluran buku nyanyian gereja (Lagu Sion).
  5. Menempatkan envelop persembahan pada tempat yang cocok.
  6. Mengatur alat-alat mimbar pada posisi yang tepat periksa alat pengeras suara, dan segala sesuatu teratur dalam pelayanan kebaktian.
  7. Membuka pintu gedung gereja sebelum ada kumpulan yang teratur, dan menutup pintu sesudah selesai kebaktian.
  8. Memeriksa ventilasi dan pemanasan.
  9. Mengatur penerangan yang baik.
  10. Melihat seluruh persiapan sudah lengkap dan termasuk kamar kecil diatur baik.
  11. Menolong suasana selalu penuh hikmat.

PELAYANAN BAPTISAN

Sebelum Baptisan:

  1. Hendaklah tempat baptisan itu bersih dan diisi air dalam jumlah yang tepat.
  2. Bekerja sama dengan para diakones agar ruangan tukar pakaian disiapkan dengan sebaiknya. Sediakan layar pemisah untuk tukar pakaian kalau tidak ada tempat tukar pakaian.
  3. Membantu para calon mengambil jubah mereka. Suatu roh persahabatan dan siap menolong pada saat ini dapat memberikan satu dorongan bagi para calon yang masih merasa asing dengan jemaat. Tuntunlah mereka untuk masuk dan kelur dari dalam air.
Selama Baptisan:
  1. Membantu Pendeta kalau sewaktu perlu pertolongan.
  2. Harus diketahui bahwa tidak ada microphone atau alat listrik yang lain yang dekat dengan air sebab ini berbahaya.
Sesudah Baptisan:
  1. Kosongkan tempat baptisan dan bersihkan.
  2. Gantungkanlah jubah-jubah itu supaya kering.
  3. Jikalau ada persoalan yang terjadi pada saat diadakan baptisan, rencanakanlah untuk memperbaiki apa yang salah untuk persiapan baptisan berikutnya.

PERJAMUAN

Banyaknya diakon pada tiap urutan ditentukan oleh besarnya anggota jemaat dan pengaturan bangku. Untuk jemaat-jemaat yang jumlahnya hanya sedikit kelihatannya pekerjaan ini sangat sederhana dijalankan. Sangat disesalkan sebab ternyata banyak kali di gereja-gereja yang kecil itulah yang mempunyai acara yang tidak teratur dan kurang menarik. Mereka yang bertugas pada upacara perjamuan, sangat penting mengetahui tugas-tugas itu serta bagaimana menjalankannya. Pelayanan ini haruslah menjadi suatu pengalaman yang besar bagi para peserta atau yang mengambil bagian, dan segala sesuatu haruslah dijalankan sebaik-baiknya. Sebelum tiba upacara perjamuan itu diadakan maka perlu diadakan latihan. Harus ada hubungan kerja sama yang baik dengan kepala diakones sebagai yang bertanggung jawab menyediakan alat-alat perjamuan.
  1. Aturlah meja perjamuan itu berada pada posisi yang tepat termasuk kursi-kursi untuk Pendeta dan yang mengambil bahagian bersama ketua-ketua. Kemungkinan para diakones lebih suka mengatur meja perjamuan di satu ruangan tertentu kemudian para diakon yang akan membawa masuk sebelum upacara dimulai. Atau boleh juga mereka mengatur sebelum anggota-anggota tiba di gereja dan menutup meja itu dengan kain putih sampai tiba acara itu dimulai.
  2. Menerima baki dari ketua diakon, serta membagikan kepada anggota-anggota, kemudian mengembalikan baki itu kepada ketua-ketua. Biasanya pendeta yang mengatur cara berjalan, waktu untuk berdiri dan duduk, dan juga bagaimana caranya mengadakan pelayanan. Baki haruslah dipegang dengan kedua tangan.
  3. Jikalau perlu dikumpulkan persembahan untuk orang miskin sebagaimana biasanya, maka perlu dipersiapkan pundi-pundi pada waktu yang tepat. Dibeberapa gereja persembahan itu dipungut dimuka pintu gereja sesudah upacara itu selesai. Dalam keadaan seperti ini, haruslah diatur posisi yang baik bagaimana cara memegang pundi-pundi.
  4. Sesudah upacara perjamuan itu selesai tempatkanlah alat-alat perjamuan itu pada posisi semula. Bantulah para diakones membawa baki dan gelas ke tempat cuci.
  5. Bantulah Pendeta dan ketua-ketua dalam pelayanan perjamuan bagi mereka yang lanjut usia.

UPACARA KERENDAHAN HATI

Sebagaimana halnya dengan upacara perjamuan, perlu ada kerja sama yang erat diantara kepala diakon dan kepada diakones.
  1. Aturlah agar supaya ruangan tempat membasuh kaki untuk pria dan wanita itu tetap bersih, kursi diatur baik, juga ember, air, handuk, baskom, dan sabun cuci, sudah disediakan.
  2. Tumpahkanlah air itu pada tiap baskom para peserta perjamuan.
  3. Bersihkan ember, baskom, dan ruangan untuk pria dan wanita, sesudah upacara selesai kemudian handuk dikumpulkan untuk diserahkan kepada para diakones untuk dicuci.

PENERIMA TAMU

Tugas-tugas penerima tamu:
  1. Ingatlah bahwa pekerjaan menerima tamu adalah yang paling penting dan melalui cara inilah kesan pertama dan kadang-kadang kesan terakhir yang diberikan gereja kepada para tamu.
  2. Selalu berpakaian rapi dan bertindak dalam cara yang benar.
  3. Cobalah gunakan nama orang kalau mungkin dan kalau ada pengunjung daftarkanlah nama-nama itu dengan seseorang yang boleh mengadakan lawatan tindak lanjut.
  4. Biasakanlah pengunjung/tamu dengan fasilitas Gereja dan tunjukkan pada mereka dimana kelas yang baik untuk mereka hadiri.
  5. Jikalau ada acara makan bersama dalam gereja pada hari sabat itu, undanglah para tamu untuk hadir dan tunjukkan pada mereka tempat tersebut.
  6. Gunakanlah suatu kebiasaan bersahabat dan selalu menyambut orang dengan senyum.
  7. Tunjukkanlah perhatian khusus bagi mereka yang ‘kelihatannya tidak ramah’ dengan mencoba menolong mereka merasa disambut datang ke gereja.

Secara umum tugas  Ketua Diakon / Wakil/Diakon

1.      Menjaga agar kebaktian gereja berjalan dengan lancar.
2.      Bertugas dalam mengawasi pelayanan diakon di setiap kebaktian
3.      Menjaga setiap asset gereja
4.      Mencatat dan menyimpan asset gereja dengan baik.
5.      Melaporkan secara berkala asset gereja kepada majelis jemaat
6.      Sebagai koordinator perlawantan kepada anggota yang tidak hadir karena sakit dan lain sebagainya.
7.      Coordinator acara Perjamuan Kudus
8.      Pengganti ketua jemaat, jika ketua berhalangan.
9.      Mempersiapkan, Mengatur serta membereskan peralatan gereja yang dipakai kebaktian
10.  Membuat schedule pelayanan diakon setiap triwulan
11.  Menyambut tamu-tamu setiap sabatnya


DIAKONES



PERSYARATAN ALKITAB
            Kaum wanita di jemaat dipilih sebagai diakones dipanggil sebagi maksud istimewa dan tanggungjawab yang penting.tugas mereka yang begitu erat dengan pekerjaan yang berhubungan denga keanggotaan gereja, khususnya menolong anggota pada waktu ditimpa sakit maupun membutuhkan pertolongan. Mereka haaruslah oran gyang terhormat, percaya dalam segala hal. 1Tim 3:11. Dala segi lahiriah baik cara berpakaian maka mereka harus menjadi teladan dalam pergaulan dan kesopanan sesuai dengan kesukaan Allah. Demikianlah juga segala perempuan hendaklah berdandan dengan pantas. (Pasal 2:9). Komentar Ellen G.White pada ayat ini mengatakan “Ia melarang cara mempamerkan cara berpakaian dengan car yang terlalu menyolok, setiap potongan yang menarik perhatian pada pemakai akan membangkitkan gairah, dan yang kelebihan adalah cara yang dilarang oleh firman Allah. MH 287.
            Pengaruh seorang diakones yang rohani didalam suatu jemaat lebih banyak pengaruhnya kepada seluruh anggota dengan memiliki sifat yang benar dari kasih dan pelayanan dan kehidupan yang patut dicontohi.

KOMITE DIAKONES

            Di gereja yang besar tanggung jawab diakones mencakup mengatur dan merencanakan. Mereka harus dibentuk dalam suatu bentuk komite diakones, dengan mengadakan rapat teratur tiap kwartal. Dalam ini, dapat dibahas tugas dan pekerjaan yang umum. Hal – hal yang membutuhkan perhatian khusus boleh diajukan kepada komite sidang.
Lima komite tetap dari diakones antara lain:
  1. Baptisan
  2. Perjamuan
  3. Belasungkawa
  4. Ruangan Ibu
  5. Perlawatan
Jelaslah bahwa ada hal hal yang khusus dimana seseorang boleh memiliki dua tanggung jawab. Digereja yang kecil tugas ini dirangkap oleh beberapa orang saja. Digereja yang lebih besar perlu ada putaran tugas secara rutin diantara majelis diakones agar supaya tidak ada yang perlu dibebani.

BAPTISAN

            Baptisan dan sikap ramah yang ditujukkan oleh diakones kepada wanita yang akan dibabtis memberikan arti yang sangat penting bagi mereka. Seringkali mereka belum terlalu mengenal anggota-anggota dan merasa takut serta malu menuju ke air baptisan. Diakones akan membantu hal-hal seperti berikut ini :
  1. Kepada diakones  memperoleh informasi dari Pendeta berapa banyak dari mereka yang akan dibaptis baik pria maupun wanita, juga jumlah anak anak, agar dapat menyediakan jubah dengan ukuran yang cocok. Handuk dan sapu tangan juga boleh disediakan para calon yang tidak memilikinya. Periksa juga kalau dibutuhkan gayung.
  2. Kepala diakones harus memeriksa dan mengetahui dengan pasti agar ruangan itu sudah disediakan oleh diakon.
Kalau ruangan itu disediakan untuk orang-orang tertentu maka perlu disediakan tirai pemisah.
  1. Sambutlah para calon baptisan, tutunlah mereka ke tempat tukar pakaian, dengan ukuran jubah yang cocok.
  2. Bantulah para calon masuk dan keluar dari air.
  3. Bantulah mereka yang dibaptis menanggalkan jubah mereka yang sudah basah.
  4. Sesudah upacara baptisan selesai, pakaian jubah dan tirai dikumpulkan disuatu ruangan. Perlu dijaga baik – baik agar jubah jubah itu tetap terpelihara baik.
  5. Kalau upacara baptisan itu diadakan  dialam terbuka, maka para diakones harus siapkan kain tebal untuk membungkus mereka waktu keluar dari air baptisan.

 

PERJAMUAN

Sediakanlah meja perjamuan. Ini boleh disediakan dikamar samping kemudian meja itu diangkat oleh para diakon dibawa masuk kedalam ruangan gereja sebelum upacara itu dimulai ataupun boleh juga ditempat tertentu didepan menghadap hadirin. Meja itu harus ditutup dengan kain putih yang bersih. Kepala diakones harus menyeiakan cukup roti dan anggur.  Bila dibutuhkan lebih banyak baki, harus memohon dari komite sidang untuk membeli lebih banyak untuk persiapan upacara perjamuan mendatang.  Pada waktu upacara itu mulai maka diakones membuka tutup meja itu kemudian menutup kembali pada waktu upacara itu selesai. Mereka yang mengambil bahagian harus memakai pakaian yang sama warnanya.  Susunan cara berjalan dan dimana mereka duduk biasanya diatur oleh Pendeta.

Sebelum upacara perjamuan :
  1. Sediakan alat – alat perjamuan.
  2. Siapkan meja perjamuan
    1. Meja itu disiapkan pada waktu para diakon mengadakan praktek perjamuan. Anggur ditumpahkan dan roti di tempatkan dalam baki diluar gereja.
    2. Pecahkan semua roti itu kecuali beberapa potongan saja yang nanti akan dipecahkan oleh pendeta dan ketua selama pelayanan.
    3. Tentukan berapa potong roti dan gelas kecil – kecil yang perlu disiapkan untuk tiap kwartal pada persiapan perjamuan.
    4. Tutuplah meja itu didipan gereja dengan kain putih pada waktu diakon sudah selesaikan tugas mereka. Letakkan alat alat itu diatas meja.

UPACARA KERENDAHAN HATI
            Semua persiapan diletakkan diatas meja.
1.      Menuntun wanita wanita merasakan arti rohani yang dalam melalui upacara – upacara ini.
2.      Perhatikanlah agar semua bahan yang perlu sudah siap untuk pelayanan yang penting.
3.      Layani para wanita dengan air bersih dan handuk bersih bila dibutuhkan
4.      Bantulah wanita – wanita dimuka pintu mencarikan teman untuk mereka bila mereka tidak menemukannya.

Sesudah upacara perjamuan :
1.      Sediakn alat alat perjamuan untu Pendeta/ Ketua bagi pelayanan yang sudah lanjut usia.
2.      Tempatkanlah anggur yang sisa dan roti yang sudah didoakan dalam suatu tempat dan berikan kepada kepala diakon supaya dapat diatur /membuang dengan baik.
3.      Jagalah  handuk – handuk yagn dicuci. Hal ini harus dilakukan sesudah matahari masuk pada hari Sabtu  malam supaya tidak melapuk.
4.      Bersihkanlah semua alat – alat perjamuan dan simpan untuk perjamuan berikut.



ROTI PERJAMUAN
            2 Mangkuk tepung yang baik
            ½ t. garam  (t adalah sendok the )
            7 t  minyak tumbuh – tumbuhan murni
            8 t air dingin
            Tambahkan garam kedalam minyak dalam sebuah mangkuk, dan tuangkan dalam air dengan perlahan – lahan aduk terus sampai menjadi tebal dan putih (emulsi sementara). Tuangkan tepung itu seluruhnya sekaligus, dan campur menjadi satu adonan. Alihkan keatas papan dan campur adonan itu, balikkan dan begitu seterusnya agar tidak masuk angin, dan tekan dengan palu yang terbuat dari kayu sampai agak elastis dan ini berlangsung selama 5 atau 6 menit. Gulung setebal kerak pastel dan buatlah dengan menggunakan pisau tumpul sebesar 4 persegi. Letakkan didalam tempat bakar roti, dan bakarlah didalam oven yang panasnya sedang. Jangan sampai terlalu lama di dalam oven, cukup berwarna coklat maka baunya agak tajam.

SARI BUAH ANGGUR PEMAKAMAN/ KEDUKAAN
Sediakan sari buah anggur untuk acara. Haruslah mutu yang baik.
  1. Kalau tidak ada yang ditugaskan maka kepala diakones berkewajiban mengirimkan bunga atas nama jemaat bagi keluarga yang ditimpa kedukaan.
  2. Diakones – diakones menyediakan pula makanan bagi keluarga yang berduka pada hari pemakaman. Tentukan/kira – kirakan anggota keluarga yang diharapkan hadir, agar makanan itu cukup. Juga perlu disediakan waktu yang tepat untuk membawa makanan tersebut. Selama masa kedukaan ini, para diakon dan diakones harus mengunjugi keluarga sebagai mewakili jemaat.
  3. Kirimlah kartu perasaan simpati mewakili seluruh anggota jemaat.

RUANGAN IBU

  1. Bantulah ibu – ibu yang ada bayi kecil
Digereja yang ada ruangan ibu perlu disiapkan fasilitas yang teratur, bersih dan tersusun rapi.
  1. Tolonglah orang tua yang mempunayi anak anak jikalau mereka membutuhkan pertolongan.  Bersikaplah sopan dan penuh akal budi dalam menanggulangi keributan anak – anak.

PERLAWATAN  


1.      Diakones – diakones akan ikut serta secara aktif dalam mengatur program perlawatan jemaat. Dimana ada rencana penggembalaan yang mereka ikuti, bersama diakon, yang melayani sebagai pemimpin unit, yang bertanggung jawab bagi satu bagian tertentu, dari jemaat yang biasanya menurut wilayah tertentu, atau kemungkinan satu sub-divisi dari anggota yang diasuh oleh tua tua sidang. Perlawatan yang terbaik adalah melalui cara berdua- dua. Boleh saja diakones dengan suaminya, ataupun mengundang wanita yang lain dijemaat untuk menemaninya.
  1. Dalam perlawatan mereka, diakones akan memperhatikan mereka yang sakit, yang dalam kebutuhan, dan kemalangan, dan bekerja sama dengan diakon dalam tugas ini.. Mereka juga menolong mengurangi rasa kecewa dan kesunyian.  Kebutuhan khusus yang perlu mereka perhatikan adalah termasuk menjaga bayi, membersihkan rumah, atau mengatur pengangkutan. Mereka juga akan memperhatikan kebutuhan anggota-anggota baru. Rencana perlawatan akan beraneka ragam di jemaat sesuai dengan jumlah dan lingkungan. Tetapi setiap gereja harus mempunyai rencana ini. Diakones bertanggung jawab, bersama pendeta, ketua-ketua, dan diakon-diakon, menjalankan program ini. Dianjurkan supaya setiap rumah dilawat sekurang-kurangnya satu kali dalam satu kwartal.
  2. Lawatlah anggota-anggota yang baru di baptis dan mengundang mereka untuk mengambil bahagian secara aktif di gereja.
  3. Kirimlah kartu penghargaan kepada pasangan suami istri yang baru menikah, atau orang lain yang mengalami keberhasilan sesuatu di dalam masyarakat.
  4. Memperhatikan orang yang tidak setia lagi ke gereja secara teratur, dan mendorong mereka untuk kembali.
  5. Bekerja dengan peminat yang baru di jemaat, dan bila memungkinkan berikanlah pelajaran Alkitab.

MAKAN BERSAMA PERSEKUTUAN

            Kecuali tanggung jawab ini diberikan kepada orang lain, maka pada makan bersama, para diakones harus mengatur makanan itu, membersihkan, dan kebutuhan yang lain yang bisa saja terjadi. Diakon-diakon bertanggung jawab mengatur bangku dan kursi-kursi.






Secara umum tugas  Ketua Diakones / Wakil/Diakones-diakones

1.      Menjaga agar kebaktian gereja berjalan dengan lancar.
2.      Bertugas dalam mengawasi pelayanan diakones di setiap kebaktian
3.      Menjaga setiap asset gereja
4.      Mencatat dan menyimpan asset gereja dengan baik.
5.      Melaporkan secara berkala asset gereja kepada majelis jemaat
6.      Sebagai koordinator perlawantan kepada anggota yang tidak hadir karena sakit dan lain sebagainya.
7.      Koordinator acara Perjamuan Kudus
8.      Mempersiapkan, Mengatur serta membereskan peralatan gereja yang dipakai kebaktian
9.      Membuat schedule pelayanan diakones setiap triwulan
10.  Menyambut tamu-tamu setiap sabatnya
11.  Membuat Roti Perjamuan
12.  Membuat indah suasana kebaktian gereja dengan bunga-bunga atau lain sebagainya




3 comments:

  1. Apa² saja persyaratan yg harus dipelajari agar bisa masuk keperguruan Dikones??
    Mohon jawabannya sebab ini sangat penting sekali bagi saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1 Timotius 3:8-13 (TB) Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah,
      melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
      Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
      Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
      Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.
      Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.

      Delete
  2. Pertanyaan... jika setelah perjamuan selesai dan masih ada sisa roti dan anggur, apakah roti dan anggur sisa ini boleh dimakan oleh tua-tua jemaat? atau diapakan sisa bahan perjamuan tersebut. Mohon jawaban dan ditunjang referensi yang akurat. Terima kasih

    ReplyDelete